Kamis, 06 September 2012

Printer 3D Siap Mewujudkan Imajinasi


Contoh hasil print ProJet 1500 (datascript)

Jakarta - Kebutuhan mencetak tak lagi sekadar di atas kertas. Kemajuan teknologi dapat mewujudkan apa yang ada di imajinasi Anda ke dalam bentuk yang lebih nyata dan dapat dirasakan melalui sentuhan. Nah, tantangan itu coba dijawab dengan kehadiran printer 3D.

Printer 3D adalah proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga dipegang dan memiliki volume. 

Printer 3D dicapai dengan menggunakan proses aditif, dimana sebuah obyek dibuat dengan meletakkan lapisan yang berurut dari bahan. Pencetakan 3D merupakan proses yang berbeda dari teknik mesin tradisional (proses subtraktif) yang sebagian besar bergantung pada penghapusan materi oleh pengeboran, pemotongan dan lain–lain.

Berbeda pada teknologi konvensional. Untuk membuat suatu obyek, diperlukan proses yang rumit dan panjang dengan membuat alat cetak terlebih dahulu (mold, die, cast). Hal tersebut tentu saja membutuhkan investasi cetakan yang kurang ekonomis jika hanya membuat satu buah obyek.

Salah satu pemain di industri ini adalah 3D Systems Corp, dimana untuk di Indonesia menggandeng PT Datascrip melalui Divisi CAD & Survey System sebagai distributor untuk produk-produk 3D Systems di Indonesia. 

Datascrip menilai, kebutuhan akan teknologi 3D di Tanah Air cukup besar. Namun pola pengerjaannya masih menggunakan pola manual yang membutuhkan waktu pengerjaan lebih lama, tingkat presisi yang kurang pas hingga warna yang didapat kurang memuaskan.

Guna melengkapi jajaran 3D printer yang sudah ada, Datascrip menghadirkan 3D printer terbaru dengan material berbahan dasar non toxic wax, yakni Seri ProJet 1500. 

ProJet 1500 merupakan printer 3D yang diklaim memiliki resolusi cetak tinggi dan berwarna sehingga printer ini cocok digunakan untuk berbagai kebutuhan dari beragam profesi, mulai dari desainer, enjiner, arsitek, hingga pelajar. 

Kecepatan mencetak perangkat dengan dimensi 555 x 914 x 724 mm ini lima kali lebih cepat dibandingkan printer 3D sejenis di kelasnya. Hasil cetaknya berupa plastik dengan tingkat ketahanan mumpuni sehingga diumbar cocok untuk ujicoba secara fungsional. Printer ini pun sudah mendukung pencetakan berwarna dengan enam warna. 

Printer 3D semakin banyak digunakan dalam manufaktur perangkat medis. Mereka digunakan untuk membantu keperluan pembedahan (rekonstruksi), membuat peralatan medis yang disesuaikan dengan peralatan medis yang sudah ada, meniru bentuk manusia. 

Produk-produk yang dihasilkan bisa berupa alat bantu pendengaran, ortopedi, implan gigi serta diterapkan untuk penelitian di masa mendatang, seperti organ cetakan 3D, hip dan pembuluh darah dimana ilmuwan Jerman berhasil mereplika aliran darah manusia untuk mempelajari efisiensi pengiriman obat tertentu ke salah satu organ tubuh manusia.

"Dunia dirgantara termasuk yang membutuhkan perangkat ini. Hal ini didorong oleh keinginan industri pesawat terbang untuk terus–menerus mengurangi bobot pesawat dengan alasan efisiensi bahan bakar, sehingga turut mendorong permintaan di masa mendatang untuk mencetak produk dummy menggunakan 3D printer," kata Gatot Priyo Laksono, CAD & Survey System Division Manager Datascrip.

"Teknologi ini juga ditemukan penggunaannya di bidang perhiasan, sepatu, desain, industri arsitektur, teknik dan konstruksi (maket), otomotif, pendidikan, sistem informasi geografis, teknik sipil dan banyak lainnya," pungkasnya.


ProJet 1500

( ash / eno )
Sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels

Berita (32) Gadget (58) Hardware (15) Info (51) Science (4) Tips and Trick (25)