Jumat, 31 Agustus 2012

Smart TV Ternyata Belum Terlalu Pintar



Samsung
Smart Hub di Samsung Smart TV.
Zaman sekarang, sebuah televisi memiliki fungsi yang sangat beragam. Orang bisa memakai TV untuk menonton video di internet, bermain game, atau bahkan membuka berbagai aplikasi dan situs media sosial. Tapi pada umumnya, TV-nya sendiri hanya bertindak sebagai layar. Semua pengolahan data dilakukan di PC atau peranti terpisah, dengan remote control dan metode input yang berbeda pula.
Maka saat ini, para produsen TV berlomba menawarkan “TV Pintar” atau smart TV. Peranti ini bisa menggabungkan pengalaman menonton TV dengan penjelajahan internet dan aplikasi, tanpa perlu gonta-ganti remote.
Samsung adalah salah satu perusahaan elektronik yang memproduksi TV pintar. Mereka sangat berpengalaman sebagai produsen gadget internet yang mengandalkan aplikasi atau app, seperti smartphone. Tahun ini, Samsung memperkenalkan TV pintar dengan remote touchpad bernama Smart Touch Remote, plus konsep Smart Interaction. Dengan sistem ini, TV Samsung bisa mengenali perintah dari suara, gerakan, dan wajah kita.
Smart TV ES8000 merupakan andalan Samsung di lini TV pintar. Untuk fungsi standar seperti siaran TV kabel, Skype, dan layanan streaming film, kinerjanya cukup baik. Kita terbantu karena tak usah memegang remote kedua. Tapi Samsung sendiri menyediakan app untuk iPhone, iPad, dan Android yang bisa berfungsi sebagai remote. Aplikasi ini berjalan dengan lancar.
Samsung
Smart Touch Remote.
Smart Touch Remote menunjukkan kinerja yang baik. Namun masih kalah responsif dari touchpad di laptop kelas atas. Bagaimanapun, mengetik denganremote ini masih terasa canggung. Aplikasi remote Samsung di Android dan iPhone menunjukkan kinerja yang lebih mulus.
Sayang, di fitur Smart Interaction, Samsung masih harus banyak bekerja keras—karena kita sebagai penonton juga dipaksa bekerja keras. Smart TV seharusnya bisa mengenali kalimat perintah dari suara kita, berkat mikrofon di bagian atas TV atau di Smart Touch Remote. Perintahnya bisa berupa menyalakan dan mematikan TV, atau membuka app. Tapi sering kali, Smart TV malah mengabaikan perintah yang dilontarkan, atau salah mengartikannya.
Smart TV juga seharusnya bisa mengenali wajah kita, sebagai semacam password untuk membuka layanan internet Samsung. Dalam beberapa percobaan, fitur ini sama sekali tak berfungsi, bahkan saat wajah pengguna tepat menghadap kamera, hanya beberapa puluh sentimeter dari layar.
Fungsi pengenalan gerak juga membuat frustrasi. Teorinya, hanya dengan melambaikan tangan di depan layar TV yang dilengkapi kamera ini, kita bisa membuka-buka layar kendali yang disebut Smart Hub. Tapi fungsi ini tak selalu berjalan dengan baik, dan gerakan tangan juga terasa menyulitkan.
Layar kendali Smart Hub menjadi rumah bagi aplikasi dan fungsi internet di Smart TV. Ada aplikasi bawaan buatan Samsung, di antaranya aplikasi foto dan permainan edukatif untuk anak-anak. Tersedia juga toko app yang saat ini menawarkan beberapa ratus pilihan, dan mayoritas gratis.
Aplikasi Facebook dan Twitter muncul dalam versi yang lebih sederhana. Misalnya, di Twitter, kita tak bisa mengklik tautan dan membukanya di browser. Aplikasi yang terbaik memang app yang mengutamakan fungsi-fungsi tradisional TV, misalnya layanan video streaming Netflix.
Samsung Smart TV merupakan konsep yang menarik, dan menyiratkan masa depan yang cerah dalam perkawinan televisi dan internet. Tapi, dalam eksekusinya, Samsung masih harus bekerja keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels

Berita (32) Gadget (58) Hardware (15) Info (51) Science (4) Tips and Trick (25)