Selasa, 14 Agustus 2012

Ledakan UPS di IDC, Masalah Teknis atau Sabotase?


Jakarta - Salah satu Uninterruptible Power Supply (UPS) yang ada di gedung IDC Duren Tiga, Jakarta meledak kemarin malam. Belum ada laporan penyebab utama ledakan UPS tersebut, walau saat ini telah ditangani oleh polisi. Apakah masalah teknis atau memang ada sabotase?

Chairman Indonesia Data Center (IDC) Johar Alam Rangkuti juga tidak habis pikir mengapa UPS bisa meledak dari dalam. Namun dia menyangsikan adanya sabotase.

"Ruangan UPS itu hanya bisa dibuka dengan kartu khusus. Raknya sendiri masih harus dibuka dengan kunci tersendiri. Jika dilihat dari kabel yang kita lihat pun kemungkinan arus pendek sangat kecil. Kalau orang mau sabotase, ya buka pintunya, buka kunci raknya, terus masukin bom molotov di dalamnya. Mustahil sepertinya," tukasnya, saat ditemui detikINET, Senin (13/8/2012).

Ledakan yang terjadi pun cukup besar hingga mampu merusak chip dan file log yang ada di dalamnya. Padahal file log itu sangat penting untuk mengetahui mengapa kerusakan bisa terjadi.

"File log-nya rusak dan sama sekali tidak bisa dibaca. Jadi secara teknis, dan saya sebagai orang teknik penyebab rusaknya UPS ini akan terus jadi misteri. Tapi polisi sendiri meminta waktu menyelidiki kejadian ini hingga satu bulan," tukasnya.

Satu-satunya alasan yang bisa diterima dari kerusakan ini adalah kualitas dari vendor UPS tersebut. Padahal, Johar mengaku, membeli UPS itu dengan harga lebih mahal dari UPS yang sebelumnya.

Johan mengaku satu unit UPS harganya bisa sampai USD 60 ribu atau sekitar Rp 564 juta (USD 1 = Rp 9.400). Sedangkan UPS yang dibeli sebelumnya, dibeli dengan harga USD 50 ribu.

"Setelah kejadian kemarin kita langsung mengganti UPS yang ada di gedung IDC ini. Total kita punya 8 UPS yang tersedia. Untuk meyakinkan, saat ini kita memesan UPS dari semua vendor yang ada," sebutnya.

UPS sendiri mempunyai fungsi ganda untuk menjaga server agar tetap terus menyala. Pertama, UPS ini berguna sebagai stabilizer di kala pasokan listrik tidak stabil atau mati.

"Jangankan mati, bila tidak stabil pun pasokan listrik dari PLN langsung diputus kemudian dayanya diganti dengan baterai yang mampu bertahan selama 30 menit. Bila kasusnya listrik mati, maka 30 detik setelah listrik mati langsung dialiri oleh genset. Makanya saya tidak habis pikir, kenapa bisa meledak dari dalam gitu," tandasnya.

Di gedung IDC di Duren Tiga sendiri terdapat 600 rak server, yang masing-masing lantai ditempati 300 rak. Rak tersebut dinamai berdasarkan warna, yakni autumn (orange), winter (biru), spring (hijau) dan summer (merah). Saat ini kondisi sudah berangsur normal.





( tyo / ash )
Sumber : http://inet.detik.com/read/2012/08/13/185853/1990307/398/ledakan-ups-di-idc-masalah-teknis-atau-sabotase? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels

Berita (32) Gadget (58) Hardware (15) Info (51) Science (4) Tips and Trick (25)