Jumat, 11 April 2014

Cara Melacak Android yang Hilang atau Dicuri

Pernahkah kamu kehilangan Smartphone? Entah itu dicuri atau hanya sekedar lupa. Kalau Jaka sendiri sih lebih sering lupa. Nah, sekarang Jaka punya Tips dan Trik untuk kalian guna mencegah atau memang ingin menemukan Smartphone yang telah hilang.
Cara yang Jaka gunakan sekarang TIDAK menggunakan Aplikasi dari pihak ketiga, Jaka hanya menggunakan Layanan dari Google, dan tentunya hal ini lebih akurat dibanding menggunakan Aplikasi lain, yaitu Android Device Manager.
Langkah yang Harus Dilakukan adalah...
  • Pertama, Aktifkan Android Device Manager. Caranya, Cari icon Google Settings di Android kamu, lalu dibagian paling bawah ada Android Device Manager dan Centang pada bagian Allow Remote Lock and Factory Reset seperti gambar dibawah
  • Kedua, Pastikan kalau kamu sudah Sign In di Android kamu menggunakan Akun Google yang Aktif, dan tentunya bisa Login kembali. Jika tidak ada Akun Google yang terhubung, tentunya cara ini tidak akan ada gunanya.
  • Ketiga, Sekarang buka Website www.google.com/android/devicemanager, Kemudian Login menggunakan Akun Google yang sudah dihubungkan dengan Android kamu
  • Keempat, Jika ada popup yang bertuliskan "Allow Android Device Manager to use location data?"kamu klik Accept ya. Jika tidak muncul, langsung ke langkah berikutnya saja.
  • Sekarang, Ucapkan Selamat Datang kepada Android Device Manager
  • Kelima, Untuk melacak Android yang hilang, Kamu klik Icon GPS yang ada di Ponjok kanan popup. Jika kamu lupa mengaktifkan GPS Android kamu tidak akan bisa mendapatkan lokasi. Namun, kamu masih bisa me-resetnya dengan menekan tombol "Hapus", Dengan begini Pengaturan Pabrik akan menyetel GPS untuk menyala, sehingga Android dapat kembali ditemukan.
  • Keenam, Jika berhasil, Maka akan muncul Informasi Lokasi beserta Peta telak dimana Android kamu berada.
  • Ketujuh, Kamu tidak hanya bisa mendapatkan Informasi Lokasi. Demi mencegah kejadian yang tidak diinginkan, Kamu juga dapat mengunci Android dengan Password, serta jika merasa ponsel masih disekitar kamu tapi Android dalam keadaan silent, Kamu bisa menggunakan Fitur Ring / Dering, Dengan begitu Android akan mengeluarkan suara penuh.
Sebenarnya banyak sekali Aplikasi yang bisa membantu kita dalam mencegah kehilangan Android, Tapi yang Jaka bagikan ini merupakan Alat langsung dari Google, si pencipta Android, tentu mereka lebih mengenal seluk-beluk Android.

Cara Mudah Menyadap Smartphone Android (Tested 100% Work)

Ingin tahu adalah Naluri dasar seorang manusia, dari jaman batu sampai jaman yang canggih ini, Naluri ingin tahu manusia tidak pernah hilang. Apalagi sekarang, dengan canggihnya teknologi akan semakin mempermudah seseorang mendapatkan informasi secara diam-diam.
Nah, yang akan Jaka bahas kali ini adalah bagaimana agar kita bisa melakukan penyadapan pada Android secara bersih dan transparan, sehingga si pemilik tidak curiga dan tidak merasa dimata-matai.
Tentunya hal ini membutuhkan bantuan Aplikasi, dalam hal ini Jaka menggunakan Aplikasi Gratis yang bernama Children Tracker. Aplikasi ini cukup bagus, di desain khusus untuk memantau aktifitas si kecil, selain itu, Children Tracker juga bisa memantau aktifitas lainnya, seperti SMS, Telepon masuk, WhatsApp, BBM, dll
  • Pertama, Download dan Install Children Tracker di Android kamu 
  • Kedua, Masukan kedalam Android kamu lalu lakukan Instalasi seperti biasa. Jika kamu baru pertama kali Instal APK, kamu harus mengaktifkan fitur "Unknown resources" yang ada di menu"Setting > App"
  • Ketiga, Daftarkan diri kamu, dengan mengisi Email. Kemudian cek email kamu, karena disitu kamu akan mendapatkan Link Konfirmasi beserta Password yang bisa digunakan untuk login
  • Keempat, Untuk mulai memantau, kamu harus login di https://tracker.safet.me/login, Ini adalah Portal Resmi dari Aplikasi Children Tracker, dimana didalamnya kita bisa memantau segala aktifitas korban.
  • Kerennya, Kamu juga bisa mengetahui lokasi terakhir dan posisi korban tanpa menggunakan fitur GPS, tentunya ini akan sangat menarik bukan? Mengingat jika kamu mengaktifkan GPS secara diam-diam, pasti akan ketahuan, tapi tidak dengan aplikasi ini.
Sebenarnya masih banyak aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk sadap-menyadap, tapi tentunya aplikasi tersebut berbayar. Nah, makanya sekarang Jaka hadirkan yang gratisnya. Hehe

Kamis, 03 April 2014

Amankan Baterai Laptop Anda


Penulis: Heru Budhiarto

Di balik kenyamanannya, laptop menyimpan masalah lawas bagi pengguna, yaitu baterai. Akhirnya, banyak yang menggunakan laptop sambil mengisi ulang baterai melalui listrik agar tetap bisa beraktivitas.

Akan tetapi, tidak sedikit pula yang memilih untuk mencopotnya dan langsung menghubungkanlaptop ke sumber listrik. Menurut Teknisi Komputer dari Great Power Computer, Casei Bakrie, kedua cara tersebut sebenarnya memiliki risiko terhadap kinerja perangkat elektronik itu. Apabila memutuskan tetap memasang baterai, dalam jangka panjang baterai laptop bisa kembung dan kinerjanya mulai menurun.

"Kalau daya baterai sudah penuh seratus persen tapi masih terus di-charge, nantinya baterai akan mudah panas dan cepat drop," ujar Casei saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.

Sedangkan jika mencabut baterai ketika mengoperasikan laptop, risikonya justru jauh lebih besar. Sebab, listrik akan langsung menuju hardware tanpa adanya penyesuaian tenaga, sehingga komponen laptop menerima tegangan yang berlebihan.

"Apalagi kalau tiba-tiba ada pemadaman listrik. Efeknya bisa merusak mother board, hard disk, IC Power, dan beberapa komponen lain," papar dia.

Untuk meminimalisir risiko, dia menyarankan, sebaiknya baterai tetap terpasang ketika laptop dioperasikan. Namun, saat indikator power sudah menunjukan angka 99 persen sebaiknya segera cabut adaptor laptop.

Sebaliknya, apabila indikator sudah mendekati 20-10 persen, segera pasang kembali adaptornya. Sebab, kalau laptop dibiarkan mati total karena kehabisan tenaga, juga berbahaya bagi kondisi baterai.

"Biasanya akan muncul peringatan kalau tenaga baterai sudah berada di bawah 10 persen. Tapi kalau mau lebih aman, bisa pasang alarm untuk mengingatkan. Software untuk peringatan kondisi baterai banyak kok di internet," terang dia.

Namun demikian, sambung Casei, ada beberapa vendor yang sudah mengantisipasi masalah tersebut. Misal, untuk beberapa produk Lenovo biasanya sudah diatur supaya tidak bisa mengisi daya sampai 100 persen dan hanya berhenti di 99 persen.

Sedangkan untuk produk buatan Asus dan Acer, umumnya menggunakan teknologi auto switch power. Dengan begitu, arus listrik akan otomatis terputus jika tenaga yang masuk sudah mencapai batas maksimal.

"Buat laptop keluaran tahun 2013 ke atas biasanya sudah menggunakan teknologi ini, termasuk laptop yang yang memakai baterai jenis polymer,” ungkap dia.

Lebih lanjut Casei menerangkan, untuk mengetahui apakah baterai sudah mengalami kerusakan dan penurunan kinerja, dapat dilihat dari indikator power yang terletak di pojok kanan bawah layar laptop. Jika terdapat tanda silang merah ketika laptop sedang di-charge meski baterai masih terpasang, maka itu adalah gejala kerusakan baterai.

"Kalau ada tanda silang tapi baterai masih kuat bekerja selama 3-4 jam tanpa perlu diisi ulang, maka baterai masih bisa diperbaiki. Tapi, bila baterai hanya bertahan 30-40 menit tanpa tenaga tambahan, artinya kinerja baterai sudah menurun dan perlu diganti," ujarnya.

Berakhirnya Sistem Windows XP

Oleh Rafe Needleman

Windows XP hampir mati. Pada 8 April, Microsoft akan menghentikan dukungannya terhadap sistem operasi kuno yang dirilis pada 2001 – dan pernah digunakan oleh 400 juta orang tersebut.


Mungkin Anda berpikir bahwa sebuah sistem operasi yang dikembangkan pada akhir 90-an tersebut akan sepenuhnya dinonaktifkan dan tidak lagi dipakai saat ini. Soalnya, sejak XP beredar, Microsoft telah merilis beberapa versi pengganti yaitu: Windows Vista, Windows 7 dan Windows 8 (yang baru-baru ini diupgrade menjadi Windows 8.1)

Tapi ada sesuatu tentang Windows XP. Sistem ini sangat sederhana, cukup cepat dan cukup baik untuk banyak orang. Sistem ini juga masih dijalankan oleh lebih dari 10 persen komputer di dunia, sebagian besar digunakan di Cina.

Namun, ini sudah waktunya. Sulit untuk mempertahankan sistem operasi tua ini agar sesuai dengan situasi hari ini. XP tetap bekerja, tapi tidak dibangun dengan tingkat keamanan yang sama seperti sistem operasi modern. Microsoft tidak ingin terus mengeluarkan upgrade keamanan yang baru untuk sistem tersebut, sehingga pada 8 April, XP dihentikan. Tidak ada lagi update sistem keamanan. Tidak ada lagi dukungan. Komputer XP Anda masih akan bekerja, namun Microsoft tidak akan membantu Anda lagi. Microsoft cukup tegas mengenai masalah ini: “XP tidak bisa dianggap aman untuk digunakan setelah dukungan dihentikan.”

Microsoft mendesak Anda untuk segera melakukan upgrade. Bahkan ada sebuah situs yang juga mengabarkan bahwa dunia XP akan berakhir: AmIRunningXP.com. Microsoft juga memiliki info lebih lanjut mengenai maksud dari “menghentikan dukungan”. Jujur, berhenti memakai XP akan menjadi hal yang cerdas untuk dilakukan. Sistem operasi yang terbaru lebih mudah digunakan (setidaknya untuk sebagian besar dari sistem tersebut), mereka menjalankan aplikasi baru yang keren dan pasti lebih aman. Tapi bagaimana Anda beralih dari komputer lama yang dijalankan XP ke versi modern? Saya pernah mendengar banyak nasihat tentang bagaimana melakukan transisi. Tidak semuanya baik, ada beberapa ide yang buruk, di antaranya:


Ide buruk nomor 1: Jangan khawatirkan tentang transisi tersebut
Kelihatannya komputer yang dijalankan Windows XP ini tidak akan benar-benar berhenti bekerja pada 9 April. Jadi jangan khawatirkan soal itu; tetaplah menggunakannya.

Kenapa ini dianggap ide buruk? Masalah pada sistem operasi lama adalah bahwa XP tidak lagi bisa mengimbangi kecepatan dari bahaya di era modern. Sistem operasi tersebut harus sering ditambal (diupdate) untuk tetap aman dari pencurian data. Setelah 8 April, tidak akan lagi ada update.

Namun jika Anda tetap akan menggunakan XP untuk sementara waktu, pastikan setidaknya sistem tersebut berada dalam versi terbaru atau Service Pack 3. Setelah 8 April, Anda tidak bisa lagi untuk melakukan upgrade. Perangkat update Windows harus melakukannya sendiri. Memastikannya berjalan baik.

Microsoft mengatakan pihaknya akan terus memberikan update untuk “aplikasi  dan mesin antimalware untuk pengguna Windows XP pada 14 Juli 2015,” sehingga Anda bisa terus menggunakan aplikasi antivirus bawaan, Microsoft Security Essentials. Artinya, Anda bisa terus menggunakan XP asalkan sudah memiliki MSE. Setelah 8 April, MSE sendiri juga tidak lagi tersedia untuk diunduh. Anda juga bisa mendapatkan alat antivirus yang mungkin lebih baik dari vendor lain. PC Pro merekomendasikan Avast 2014. Ini gratis, dan menurut mereka lebih baik dari Security Essentials keluaran Microsoft.

Tapi jangan senang dulu, karena menurut Microsoft, bahkan perangkat lunak keamanan yang up-to-date saja tidak bisa menyelamatkan Anda jika sistem operasi itu sendiri tidak aman. Dan Windows XP itu sudah tidak aman. Microsoft mengatakan, “penelitian kami menunjukkan bahwa efektivitas solusi anti-malware pada sistem operasi yang lepas dari dukungan itu terbatas. Menjalankan solusi yang terproteksi dengan baik dimulai dengan menggunakan perangkat lunak modern dan perangkat keras yang didesain untuk membantu melindungi dari ancaman yang ada saat ini.”

Jadi Anda bisa tetap menggunakan XP, tapi tanpa perlu menghadapi risiko. Anda mungkin tidak perlu menghubungkannya ke Internet, dan bahkan memasang USB drive saja bisa jadi tidak aman. 

Ide Buruk nomor 2: Upgrade ke Windows 8, seperti yang dinginkan Microsoft
Kenapa tidak coba untuk menggunakan versi terbaru dari Windows? Ini keren lho!


Ada dua alasan besar kenapa ini dianggap ide yang buruk. Pertama: Versi terbaru ini mungkin tidak akan bekerja dengan baik. Mesin lama Windows XP Anda mungkin tidak memiliki cukup kekuatan, ruang hard disk, atau perangkat keras untuk menjalankan Windows 8.  

Kedua: Anda akan membencinya. Windows 8 (termasuk 8.1) memiliki dua antarmuka terpisah. Pertama, antarmuka seperti desktop Windows, tampilan yang biasanya ada di XP, yang akan membuat Anda tidak nyaman, dan yang kedua adalah antarmuka yang khusus diperuntukkan untuk layar sentuh. Tidak jadi masalah jka Anda memiliki tablet. Tapi mesin XP Anda bukan tablet.

Anda bisa menghindari antarmuka layar sentuh berbentuk ubin, tapi tidak sepenuhnya. Hal ini muncul dari waktu ke waktu, biasanya ketika Anda sedang tergesa-gesa dan stres, kemudian frustrasi ketika itu terjadi.

Anda juga bisa mengambil risiko dan mendapatkan komputer dengan sistem Windows 8 yang baru. Sistem ini tidak mahal sama sekali. Hanya saja, mereka asing.

Jika Anda menggunakan mesin Windows 8, Microsoft memilik alat untuk memindahkan data Anda dari XP ke Windows 8 dengan mudah.

Ide buruk nomor 3: Berganti ke Linux
Sistem operasi yang disebut Linux itu stabil, cepat, murah dan gratis, serta akan menjalankan mesin XP lama Anda lebih baik dari Windows 8. Sistem tersebut bisa melakukan semua yang bisa dilakukan XP.


Namun kenapa ini dianggap ide buruk: Sistem ini adalah sebuah platform untuk para penggila komputer. Hanya sedikit orang yang Anda tahu – kecuali jika Anda mengetahui banyak programmer – akan bisa membantu Anda mengatasi ini. Dan perangkat lunak Windows Anda tidak akan bekerja. Jika Anda memiliki aplikasi yang Anda suka, Anda harus menemukan aplikasi Linux yang setara untuk aplikasi tersebut. Akan lebih baik jika anda beralih ke sistem operasi yang ramah konsumen.

Ide buruk nomor 4: Dapatkan Chromebooks
Kami sangat suka dengan Chromebooks baru yang eksentrik, laptop yang berpusat pada web milik Google. Chromebooks ini murah dan bisa bekerja sangat baik dengan banyak aplikasi online, dan mudah untuk di-share.


Tapi kenapa ini dianggap ide yang buruk? Karena Chromebooks bergantung pada koneksi Internet. Beberapa fungsi dan aplikasi akan tetap bekerja jika tidak terhubung dengan Internet, namun sebagian besar tetap harus terhubung dengan Internet. Dan Chromebooks tidak menjalankan program-program umum Windows (Photoshop, Quicken, iTunes dan lain sebagainya). Chromebooks  bekerja sangat luar biasa untuk tujuan dan  orang-orang tertentu (seperti anak-anak di rumah atau di sekolah), tapi belum cukup siap untuk menggantikan Mac atau Windows PC bagi semua orang.

Tidak suka dengan ide-ide buruk di atas? Cobalah salah satu dari petunjuk ini:
Ide yang lebih baik nomor 1: Upgrade ke Windows 7
Versi Windows yang lebih dulu dikeluarkan sebelum Windows 8 benar-benar sangat bagus. Sistem ini stabil dan secara koseptual mirip dengan Windows XP sehingga untuk melakukan transisi tidak akan sulit.

Ini mungkin bukan sebuah solusi yang sempurna. Mesin Anda mungkin tidak punya kekuatan mencukupi untuk menjalankan Windows 7, karena membutuhkan komputer yang benar-benar lebih kuat untuk menjalankan Windows 7 lebih baik dari Windows 8. Tapi untuk saat ini Anda masih bisa membeli Windows 7 (meskipun belum jelas apakah Microsoft masih memproduksi disk Windows 7), dan beberapa vendor perangkat keras masih menjual komputer yang didukung Windows 7.


Microsoft benar-benar ingin semua dari Anda menggunakan Windows 8, tentunya. Seorang juru bicara dari Microsoft berusaha keras mengingatkan saya bahwa Windows 8 lebih aman, lebih cepat dan menghabiskan energi yang lebih sedikit dari Windows 7. 

Namun versi terbaru Windows yang paling mudah untuk dipelajari setelah Windows XP adalah Windows 7, sehingga jika Anda hanya menggunakan Windows untuk menjalankan aplikasi tertentu, itu adalah pilihan yang sangat baik.

Ide lebih baik nomor 2: Cobalah menggunakan Mac

Anehnya, yang lebih mudah lagi adalah beralih dari Windows XP ke sistem operasi Macintosh, OS X, dibandingkan ke Windows 8.1. Ada perbedaan kecil yang cukup menjengkelkan, namun secara konseptual OS X cukup mirip dengan Windows XP (dan setiap versi lain dari Windows selain Windows 8). Hal ini tidak membutuhkan waktu yang lama bagi semua orang untuk beradaptasi, Sebagian besar (tidak semua) aplikasi bagus tersedia dalam versi Mac, dan file data Anda bisa ditransfer dengan cepat.


Langkah ini tergolong mahal, harga Mac baru yang termurah saja sebesar $600 atau setara Rp6,78 juta (Mac Mini level pemula; Anda bisa menggunakan layar, mouse dan keyboard dari komputer Windows lama Anda). Beberapa laptopnya dimulai dengan harga $1000 (sekitar Rp11,3 juta) dan dekstopnya seharga $1.300 (sekitar Rp14,7 juta). Mesin Windows yang lengkap hari ini dimulai dalam kisaran harga $300 (sekitar Rp3,4 juta), atau yang lebih lengkap lagi sekitar $600 (sekitar Rp6,78). Jika Anda mampu membelinya, dan Anda bukan orang yang hanya ingin menggunakan perangkat lunak Windows XP spesifik, Mac menjadi pilihan yang pas.

Anda tidak sendiri
Kenapa banyak orang masih menggunakan Windows XP? Saya bertanya kepada orang-orang di Facebook dan mendapatkan jawaban yang baik dari mereka. Beberapa orang tetap menggunakan mesin yang lama untuk tujuan tertentu, seperti perangkat lunak yang hanya bisa dijalankan XP dan semacamnya. Beberapa lainnya mengatakan bahwa jika mereka memiliki komputer yang bisa bekerja untuk apa yang mereka inginkan, tidak ada alasan untuk menghabiskan uang dan waktu melakukan upgrade.

Hanya karena produsen menganggap salah satu produknya usang, bukan berarti setiap orang yang menggunakan produk tersebut harus juga berhenti menggunakannya. Namun, seiring waktu, produk usang di dunia modern akan melahirkan berbagai masalah, atau tidak akan ada orang yang memperbaikinya, atau beberapa produk yang jadi tumpuan juga gagal, dan penggantian yang tidak akan tersedia lagi. Ya saya berbicara tentang Windows XP, namun hal yang sama berlaku jika Anda masih mengendarai mobil buatan tahun 1976.  

Ketika Anda masuk ke bagian dari siklus ini, Anda terpaksa harus melanjutkannya. Tapi Anda memiliki banyak pilihan ketika Anda memutuskan untuk melakukannya – dan mungkin pilihan tersebut bisa jadi bukan yang direkomendasian pihak produsen.

Sumber

Labels

Berita (32) Gadget (58) Hardware (15) Info (51) Science (4) Tips and Trick (25)